Wah... lagi-lagi Gunung Anak Krakatau meletus...Memang pada tahun 1883 (26/08/1883) Gunung Anak Krakatau pernah meletus dahsyat, yang khabarnya debu atau awannya sampai di daratan eropa dan di sekitar laut Selat Sunda terjadi tsunami yang menelan korban hingga puluhan ribu jiwa.
Setelah itu tidak terdengar lagi letusannya. Tapi ditahun 1992 Gunung Anak Krakatau kembali aktif dengan letusan-letusan kecil. Letusan yang secara fluktuatif muncul berisi pasir panas, batu dan debu hitam yang menyebar disekitar Gunung Anak Krakatau hingga waktu itu ketinggian Gunung Anak Krakatau bertambah sampai 30 meter.
Pada tahun 1994 Gunung Anak Krakatau kembali menjadi perhatian dunia karena waktu itu kondisi Anak Krakatau selalu tertutup debu dan asap hitam berkisar 50 sampai 300 meter, semburan api sekitar 50 sampai 100 meter dari bibir kawah dan diprediksikan sangat berbahaya.
Himbauan pun disampaikan kepada warga sekitar, turis dan nelayan. Para nelayan yang biasa mengais rizkinya di sekitar Gunung Anak Krakatau dilarang mendekat gunung tersebut. Tapi itulah nelayan walaupaun mereka tahu itu gunung sedang aktif dan dilarang tetap saja mancing disitu, bukan itu saja para turis pun makin banyak berkunjung dan melihat langsung ke gunung tesrsebut. Letusan-letusan kecil terdengar hampir disetiap tahun...
Seiring dengan meletusnya Gunung Merapi di Yogyakarta-Jawa Tengah, semua gunung yang ada di Indonesia khususnya di Pulau Jawa di cek ke aktifannya termasuk Gunung Anak Krakatau. Tapi status Gunung Anak Krakatau TIDAK seperti aktifitas Gunung Merapi. Menurut Asnawir Nasution dosen Gunung Api dan Panas Bumi Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB. Kondisinya sekarang memang ada sedikit peningkatan, tingkatnya sudah waspada. Artinya penduduk, nelayan dan turis jangan terlalu mendekat ke sana.
Bagi kami sebagai warga setempat yang berjarak sekitar 40 km lebih dari Gunung Anak Krakatau, menganggap biasa-biasa saja karena memang Gunung Anak Krakatau adalah salah satu gunung yang masih aktif di jajaran gunung-gunung yang ada di Indonesia. Dan selalu mengeluarkan letusan-letusan kecil di setiap tahunnya. Bahkan aktifitas Gunung Anak Krakatau seperti sekarang ini di bisa menjadi daya tarik wisatawan mancanegara.
Kiranya cukup sekian info tentang efek dari letusan Gunung Anak Krakatau di kawasan wisata pantai Carita. Semoga kita selalu di lindungiNya...
Selengkapnya...
Setelah itu tidak terdengar lagi letusannya. Tapi ditahun 1992 Gunung Anak Krakatau kembali aktif dengan letusan-letusan kecil. Letusan yang secara fluktuatif muncul berisi pasir panas, batu dan debu hitam yang menyebar disekitar Gunung Anak Krakatau hingga waktu itu ketinggian Gunung Anak Krakatau bertambah sampai 30 meter.
Pada tahun 1994 Gunung Anak Krakatau kembali menjadi perhatian dunia karena waktu itu kondisi Anak Krakatau selalu tertutup debu dan asap hitam berkisar 50 sampai 300 meter, semburan api sekitar 50 sampai 100 meter dari bibir kawah dan diprediksikan sangat berbahaya.Himbauan pun disampaikan kepada warga sekitar, turis dan nelayan. Para nelayan yang biasa mengais rizkinya di sekitar Gunung Anak Krakatau dilarang mendekat gunung tersebut. Tapi itulah nelayan walaupaun mereka tahu itu gunung sedang aktif dan dilarang tetap saja mancing disitu, bukan itu saja para turis pun makin banyak berkunjung dan melihat langsung ke gunung tesrsebut. Letusan-letusan kecil terdengar hampir disetiap tahun...
Seiring dengan meletusnya Gunung Merapi di Yogyakarta-Jawa Tengah, semua gunung yang ada di Indonesia khususnya di Pulau Jawa di cek ke aktifannya termasuk Gunung Anak Krakatau. Tapi status Gunung Anak Krakatau TIDAK seperti aktifitas Gunung Merapi. Menurut Asnawir Nasution dosen Gunung Api dan Panas Bumi Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB. Kondisinya sekarang memang ada sedikit peningkatan, tingkatnya sudah waspada. Artinya penduduk, nelayan dan turis jangan terlalu mendekat ke sana.
Bagi kami sebagai warga setempat yang berjarak sekitar 40 km lebih dari Gunung Anak Krakatau, menganggap biasa-biasa saja karena memang Gunung Anak Krakatau adalah salah satu gunung yang masih aktif di jajaran gunung-gunung yang ada di Indonesia. Dan selalu mengeluarkan letusan-letusan kecil di setiap tahunnya. Bahkan aktifitas Gunung Anak Krakatau seperti sekarang ini di bisa menjadi daya tarik wisatawan mancanegara.
Kiranya cukup sekian info tentang efek dari letusan Gunung Anak Krakatau di kawasan wisata pantai Carita. Semoga kita selalu di lindungiNya...
